Hikmah dari Pertanyaan Allah kepada Para Malaikat, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hamba-Ku?"

17-4-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Di dalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Allah mengutus malaikat-Nya ke tempat tertentu, lalu di situ disebutkan, "Allâhu a`lam," artinya Allah lebih mengetahui tentang kabar yang dibawa oleh malaikat tersebut. Pertanyaannya, apa hikmah dari pengutusan para malaikat tersebut, sementara kita semua telah meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dan para malaikat akan membawa kabar yang telah diketahui oleh Allah?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan shahabat beliau.

Barangkali yang Anda maksud adalah hadits yang terdapat dalam Shahîh Al-Bukhâri dan Muslim dari Abu Hurairah—Semoga Allah meridhainya—bahwasanya Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa sallam—bersabda, "Datang kepada kalian secara bergantian malaikat di waktu malam dan malaikat di waktu siang. Mereka berkumpul di waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar. Kemudian malaikat yang waktu itu bersama kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka–dan Dia Maha Mengetahui segalanya, 'Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami pun mendatangi mereka ketika dalam keadaan shalat."

Dan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Bukhâri dan Muslim dari Abu Hurairah—Semoga Allah meridhainya—bahwasanya Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa sallam—bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang berkeliling di jalan-jalan. Mereka mencari orang-orang yang senantiasa berdzikir. Apabila mereka menjumpai segolongan kaum yang berdzikir kepada Allah, maka mereka berseru, "Mintalah apa yang menjadi keperluan kalian." Kemudian malaikat tersebut melingkupi mereka dengan bentangan sayapnya hingga ke langit dunia. Lalu Allah bertanya kepada mereka, dan Dia lebih mengetahui dari mereka, 'Apa yang diucapkan oleh hamba-hamba-Ku?' Malaikat itu menjawab, 'Mereka mensucikan-Mu, mengagungkan-Mu, dan memuji-Mu."

Al-Hâfizh Ibnu Hajar berkata ketika menjelaskan hadits yang pertama, "Redaksi hadits yang berbunyi, 'Lalu Allah bertanya…,' dikatakan bahwa hikmahnya adalah untuk meminta persaksian para malaikat atas kebaikan manusia, dan menanyai mereka tentang suatu hal yang menunjukkan kasih sayang Allah terhadap manusia. Semua itu adalah untuk memperlihatkan hikmah penciptaan manusia, sekaligus sebagai jawaban atas perkataan malaikat sebagaimana yang dimuat dalam Al-Quran (yang artinya): 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Rabb berfirman (yang artinya): 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.' Artinya ada di antara manusia yang bertasbih dan menyucikan-Ku seperti kalian sebagaimana yang kalian saksikan sendiri."

`Iyâdh berkata, "PERTANYAAN ini sebagai bentuk ibadah bagi para malaikat, sebagaimana mereka disuruh untuk menulis amalan manusia. Dan AllahSubhânahu wata`âlâlebih mengetahui dari semua makhluk tentang segala sesuatu."

Tidak ada masalah Anda menanyakan hal ini, karena ini tergolong dalam hal menuntut ilmu agama yang telah dipuji di dalam Al-Quran dan Sunnah. Semoga Allah menambah ilmu Anda dan melimpahkan taufiq-Nya kepada Anda.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net