Memelihara Taubat

7-12-2023 | IslamWeb

Pertanyaan:

Saya mendapat celaan dari beberapa orang ketika saya memutuskan untuk tidak lagi mau mendengar lagu-lagu, menari, dan berpakaian seperti perempuan kafir. Apakah saya terburu-buru dalam keputusan saya ini?
Saya sendiri merasa masih belum stabil di jalan taubat ini. Saya juga ingin mendapatkan beberapa argumentasi untuk menjawab pandangan orang-orang yang mengejek keputusan saya tersebut.

Jawaban:

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Yang Anda lakukan itu sudah benar, karena Anda telah meninggalkan masa lalu Anda yang suram dan insyaallah tidak akan pernah mau kembali lagi ke sana. Tidak perlu ada kata terburu-buru atau tidak stabil dalam apa yang Anda lakukan itu. Justru ini adalah kewajiban yang harus Anda lakukan, dan Anda telah diberi taufiq untuk menjalaninya, alhamdulillâh.
Sebaik-baik nasihat yang bisa kami berikan kepada Anda dalam masa-masa ini adalah hendaknya Anda bersyukur kepada Allah atas nikmat hidayah yang Anda terima. Anda harus tahu bahwa nikmat hidayah ini adalah nikmat yang jika dibandingkan dengan Dunia beserta isinya niscaya ia jauh lebih baik. Sekarang Anda mungkin sudah merasakan betapa lebar perbedaan antara kehidupan yang penuh kesia-siaan, kelalaian, jauh dari Agama, beserta segala kegelisahan, ketidakstabilan batin, gejolak jiwa, dan kesesakan dada yang biasa menyertainya, dengan kehidupan baru Anda dalam naungan ibadah shalat, Al-Quran, doa-doa, dan kebiasaan menangis karena takut pada Allah. Karena itu, Anda tidak perlu mempedulikan orang-orang yang mengejek Anda itu, sebab Allah bersama Anda.
Kemudian, Anda juga harus benar-benar menjauhkan diri dari teman-teman yang tidak baik itu. Gantilah mereka dengan teman-teman yang baik dan shalih, yang akan membantu Anda dalam melakukan kebaikan yang sedang Anda jalani ini. Inilah pula pesan Tuhan kita kepada Nabi-Nya—Shallallâhu `alaihi wasallam—dalam firman-Nya (yang artinya): "Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang berdoa (beribadah) kepada Tuhan mereka di pagi dan senja hari, dengan mengharap keridhaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini. Dan, janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya melewati batas." [QS. Al-Kahfi: 28]
Janganlah sekali-kali Anda terlibat perdebatan apa pun dengan mereka untuk masa-masa sekarang ini, karena Anda masih di permulaan jalan. Kebutuhan Anda terhadap hal-hal yang akan membantu Anda untuk teguh (dalam jalur taubat) jauh lebih utama dan penting daripada berdebat dengan wanita-wanita tersebut. Semoga Allah juga memberi hidayah kepada mereka.
Kami menasihati Anda agar sering membaca Al-Quran, rutin berdzikir, selalu mengerjakan shalat pada waktunya, serta memperbanyak doa berikut ini di dalam sujud Anda:
"Allâhumma yâ muqallibal qulûb, tsabbit qalbî `alâ dînik. Allâhumma yâ musharrifal qulûb, sharrif qalbî `alâ thâ`atik."
("Wahai Allah, Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas Agama-Mu. Wahai Allah, Yang Maha mengarahkan hati, arahkanlah hatiku menuju ketaatan pada-Mu.")
Di antara doa yang juga sangat penting Anda biasakan adalah:
"Allâhumma innî as-aluka-ts tsabâta fi-l amri wa-l `azîmata fi-r rusyd. Allâhumma ashlih lî dîni-lladzî huwa `ishmatu amrî, wa ashlih lî dun-yâya-llatî fîhâ ma`âsyî, wa ashlih lî âkhirati-llatî ilaihâ ma`âdî, wa-j`ali-lhayâta ziyâdatan lî fî kulli khair, wa-j`alil mauta râhatan lî min kulli syarr."
("Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu keteguhan hati dalam perkara ini, dan azam yang kuat di atas jalan kebenaran. Ya Allah, perbaikilah keberagamaanku yang merupakan pokok segala urusanku; perbaikilah urusan duniaku yang di dalamnya tempat hidupku; perbaikilah akhiratku yang ke sana aku akan kembali; jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan kebaikan untukku; dan jadikanlah kematian sebagai istirahatku dari segala keburukan.")
Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net