Apakah boleh menunaikan puasa Ramadhân dengan niat membayar puasa nadzar tertentu?
Segala puji bagi Allah. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah, beserta keluarga dan para shahabat beliau. Ammâ ba`d.
Apabila yang dimaksud dari pertanyaan di atas adalah berpuasa pada bulan Ramadhân dengan dua niat bersamaan atau dengan niat nadzar, jika ia termasuk orang yang boleh berbuka (tidak puasa), maka hukumnya tidak boleh, karena sesungguhnya waktu puasa Ramadhân itu sudah ditentukan baginya, tidak boleh menggabungkan puasa yang lain bersamanya, dan tidak mungkin diganti dengan puasa yang lain.
Imam An-Nawawi—Semoga Allah merahmatinya—berkata bahwa Imam Asy-Syâfi`i dan para pengikutnya—Semoga Allah merahmati mereka—berkata, "Bulan Ramadhân sudah ditentukan untuk puasa Ramadhân, tidak boleh padanya berpuasa selain puasa Ramadhân. Jika ada orang yang mukim, musafir, dan orang sakit berniat melaksanakan puasa kafarah (puasa wajib untuk menebus kesalahan), atau puasa nadzar, atau puasa qadha', atau puasa sunnah, atau puasa mutlak (di bulan Ramadhân), maka niatnya tidak benar, dan tidak sah puasanya, baik puasa yang ia niatkan atau niat puasa Ramadhannya. Demikian yang dituturkan dan ditetapkan oleh para pengikut Madzhab Syâfi`i dalam berbagai jalur."